KREATIVITAS
DAN KEBERBAKATAN
Kelas : 1PA15
Disusun oleh:
Ablina Pratia Ningrum (10514081)
Isye Yuliawati
Hermansyah (15514536)
Kartika Nindya (15514786)
Universitas
Gunadarma 2015
I.
PENDAHULUAN
A.
Definisi Kreativitas
Definisi
kreativitas berbeda menurut para ahli :
a. “Kreativitas
adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi,
atau unsur-unsur yang ada”. Yang dimaksud data disini adalah semua pengalaman
yang telah diperoleh seorang selama hidupnya.
b. “Kreativitas
(berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan – berdasarkan data
atau informasi yang tersedia – menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap
suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan
keragaman jawaban”
c. Secara
operasional, kreativitas dapat dirumuskan sebagai “kemampuan yang mencerminkan
kelancaran, keluwesan (fleksibiitas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta
kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu
gagasan” (Munandar, S.C.U., 1997).
Kreativitas juga sebagai
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk
memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah,
atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur
yang sudah ada sebelumnya, adalah sama pentingnya.
Terdapat beberapa matra
ciri-ciri kreativitas, diantaranya ialah :
− Dorongan
ingin tahu besar
− Sering
megajukan pertanyaan yang baik
− Memberikan
banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah
− Bebas
dalam menyatakan pendapat
− Mempunyai
rasa keindahan
− Menonjol
dalam salah satu bidang seni
− Mempunyai
pendapat sendiri dan dapat mengungkapannya, tidak mudah terpengaruh orang lain
− Rasa
humor tinggi
− Daya
imajinasi kuat
− Keaslian
(orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan sebagainya;
dalam pemecahan masalah menggunakan cara-cara orisinal, yang jarang
diperlihatkan anak-anak lain)
− Dapat
bekerja sendiri
− Senang
mencoba hal-hal yang baru
− Kemampuan
mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi)
Ciri-ciri afektif lainnya
yang sangat esensial dalam menentukan prestasi kreatif seseorang ialah : rasa
ingin tahu, tertarik terhadap tugas-tugas majemuk yang dirasakan sebagai
tantangan, berani mengambil resiko untuk membuat kesalahan atau dikritik oleh
orang lain, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, mempunyai rasa humor,
ingin mencari pengalaman baru, dapat menghargai baik diri sendiri maupun orang
lain, dan sebagainya.
Setiap orang
memiliki potensi kreatif dalam derajat yang berbeda-beda dan dalam bidang yang
berbeda-beda. Potensi ini perlu dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan. Untuk
itu diperlukan kekuatan-kekuatan pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun
dari dalam individu sendiri.
Perlu
diciptakan kondisi lingkungan yang dapat memupuk daya kreatif individu, dalam
hal ini mencakup baik dari lingkungan dalam arti sempit (keluarga, sekolah)
maupun dalam arti kata luas (masyarakat, kebudayaan). Timbul dan tumbuhnya
kreativitas dan selanjutnya berkembangnya suatu kresi yang diciptakan oleh
seseorang individu tidak dapat luput dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh
masyarakat tempat individu itu hidup dan bekerja (Selo Soemardjan 1983)
Tetapi ini
tidak cukup, masyarakat dapat manyediakan berbagai kemudahan, sarana dan
prasarana untuk menumbuhkan daya cipta anggotanya, tetapi akhirnya semua
kembali pada bagaimana individu itu sendiri, sejauh mana ia merasakan kebutuhan
dan d orongan untuk bersibuk diri secara kretif, suatu pengikatan untuk melibatkan
diri dalam suatu kegiatan lreatif, yang m,ungkin memerlukan waktu lama. Hal ini menyangkut
motivasi internal.
B. Definisi
Operasional Kreativitas
Kretivitas merupakan :
“Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas
dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkayam
memperinci( suatu gagasan”.(Munandar SCU, 1077)
C. Definisi
Kreativitas menurut Clark
Menurut Clark (1986)
Kreativitas adalah ekspresi tertinggi keterbakatan (Hal. 24)
Clark muncul dengan suatu
konsep kreativitas sebagai sekspresi tertinggi keterbakatan dan yang bersifat
terintegrasikan yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia. Konsep tersebut
mencakup kondisi berpikir rasional yang sifatnya terukurkan dan dapat
dikembangkan melalui berbagai latihan secara sadar dan dirancang. (Hal 51-52)
II.
TEORI KREATIVITAS
Teori yang melandasi pengembangan kreativitas dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu:
1. Teori
Psikoanalisis
2. Teori
Humanistik
3. Teori
Cziksentmihalyi
1. Teori
Psikoanalisis
Pribadi kretif dipandang
sebagai seorang yang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi dengan
memunculkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi
pemecahan inovatif dari trauma.
Teori ini terdiri dari:
a. Teori
Freud
Freud menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence
mechanism).
Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat
tindakan kreatif, mekanisme sublimasi
justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual
tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.
Macam mekanisme pertahanan:
-
Represi -
regresi
-
Konpensasi -
Proyeksi
-
Sublimasi -
Pembentukan reaksi
- Rasionalisasi - Pemindahan
- Identifikasi -
Kompartementalisasi
- Introjeksi
b. Teori Ernst Kris
Erns Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi
seiring memunculkan tindakan kreatif.
Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu
“memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar.
Seorang yang
kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya.
Mereka dapat mempertahankan “sikap bermain” mengenai masalah-masalah
serius dalam kehidupannya.
Dengan demikian mereka m ampu malihat masalah-masalah dengan cara yang
segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression
in The Survive of The Ego)
c.
Teori Carl Jung
Carl Jung
(1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif)
memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat
tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan
karya-karya baru lainnya.
2.
Teori Humanistik
Teori
Humanistik melihat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat
tinggi.
Teori Humanistik
meliputi:
a. Teori
Abraham Maslow
Abraham Maslow
(1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi
nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan
tersebut adalah:
-
Kebutuhan
fisik/biologis
-
Kebutuhan
akan rasa aman
-
Kebutuhan
akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
-
Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
-
Kebutuhan
aktualisasi / perwujudan diri
-
Kebutuhan
estetik
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat Kebutuhan
pertama disebut kebutuhan “deficiency”.
Kedua Kebutuhan berikutnya (aktualisasi diri dan estetik atau
transendentasi) disebut kebutuhan “being”.
Proses
perwujudan diri erat kaitannya dengan kreativitas. Bila bebas dari
neurosis, orang yang mewujudkan dirinya mampu memusatkan dirinya pada yang hakiki.
b. Teori
Rogers
Carl Rogers
(1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
-
Keterbukaan
terhadap pengalaman
-
Kemampuan
untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of
evaluation)
-
Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan
konsep-konsep.
”Apabila
seseorang memiliki ketiga ciri ini maka kesehatan psikologis sangat baik. Orang
tersebut diatas akan berfungsi sepenuhnya menghasilkan karya-karya kreatif, dan
hidup secara kreatif. Ketiga cirri atau kondisi tersebut uga merupakan dorongan
dari dalam (internal press) untuk kreasi.”
3.
Teori Cziksentmihalyi
-
Ciri
pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh
seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi
pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
-
Minat pada usia dini pada ranah tertentu
Minat
menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu,
sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
-
Akses
terhadap suatu bidang
![](file:///C:/Users/BRILLI~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif)
- Access to a field
Kemampuan berkomunikasi
dan berinteraksi dengan teman sejawat + tokoh-tokoh penting dalam bidang yang
digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja
sama dengan pakar-pakar dalam b idang yang diminati sangat penting untuk
mendapatkan pengakuan + penghargaan dari orang-orang penting.
- Orang-orang kreatif
ditandai adanya kemampuan mereka yang luar biasa untuk menyesuaikan diri
terhadap hampir setiap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk
mencapau tujuannya.
4. Ciri-ciri
Kepribadian Kreatif menurut Csikszentmihalyi
Csikszentmihalyi
mengemukakan 10 pasang cirri-ciri kepribadian kreatif yang seakan-akan
paradoksal tetapi saling terpadu secara dialektis.
a. Pribadi
kreatif mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka dapat bekerja
berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi mereka juga bisa tenang dan
rileks, tergantung situasinya.
b. Pribadi
kretaif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga naïf. Mereka nampak memilliki
kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight
mendalam nampak bersamaan dalam ketidakmatangan emosional dan mental. Mampu berfikir konvergen
sekaligus divergen.
c.
Ciri paradoksal ketiga
berkaitan dengan kombinasi sikap bermain dan disiplin.
d. Pribadi
kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap
bertumpu pada realitas.
Keduanya diperlukan untuk
dapat melepaskan diri dari kekinian tanpa kehilangan sentuhan masa lalu.
e.
Pribadi kreatif
menunjukkan kecenderungan baik introversi maupun ekstroversi.
f.
Orang
kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama
g. Pribadi kreatif
menunjukkan lecenderungan androgini psikologis, yaitu mereka
dapat melepaskan diri dari stereotip gender (maskulin-feminin)
h. Orang kreatif cenderung mandiri bahkan suka menentang
(passionate) bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat
obyektif dalam penilaian karya mereka
i.
Sikap
keterbukaan dan sensitivitas orang kreatif sering menderita, jika mendapat banyak
kritik dan serangan, tetapi pada saat yang sama ia merasa gembira yang luar
biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar