Nama : Isye Yuliawati Hermansyah
NPM : 15514536
Kelas : 1PA15
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Pertemuan ke-2
2. Manusia dan Kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak
bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk
Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka
sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya
tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian –
kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
2.1 Manusia
Namun
siapakah manusia itu sebenarnya? Manusia di dunia ini memegang
peranan yang unik dan dapat di pandang dalam beberapa segi. Misalnya,
manusia di pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang
membentuk jaringan-jaringan system (ilmu kimia). Manusia merupakan
makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia (ilmu
biologi). Manusia sebagai makhluk social yang tidak dapat berdiri
sendiri (ilmu sosiologi) dan lain sebagainya.Manusia
adalah
makhluk
monodualis ciptaan Tuhan yang dikaruniai status sebagai Khalifah
Allah di atas bumi (agama).
Pengertian
Manusia
Secara
Etimologi
Ü
Manusia
berarti
makhluk yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk lain.
Ü
Makhluk
yaitu
sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan.
Ü
Individu
mengandung
arti seorang, pribadi, organisme yang hidupnya berdiri sendiri. Secara fisiologis ia bersifat bebas, tidak mempunyai hubungan organik
dengan sesama.
Dari
beberapa definisi di atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab
pertanyaan tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan
siapa itu manusia berdasarkan unsur-unsur yang membangunnya. Ada dua
macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur
yang membangun manusia.
1. Manusia
terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
- Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu.
- Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
- Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
- Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri.( Asy’arie, 1992 hal: 62-84).
2.
Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:
- Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
- Ego, sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
- Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi. (freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).
2.2 Hakekat Manusia
Pengertian
hakikat manusia dari berbagai sumber aliran agama
Pandangan
dari segi agama, Islam, Kristen, dan Katolik menolak
pandangan hakekat manusia adalah jasmani dengan teori
evolusi. Tetapi, hakekat manusia adalah paduan menyeluruh
antara akal, emosi dan perbuatan. Dengan hati dan akalnya
manusia terus menerus mencari kebenaran dan dianugerahi
status sebagai khalifah Allah.
a. Makhluk
ciptaan Tuhan
yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna,
jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu
perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah
perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
1.
Perasaan intelektual,
2.
Perasaan estetis,
3.
Perasaan etis,
4.
Perasaan diri,
5.
Perasaan sosial,
6.
Perasaan religius.
c.
Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
d.
Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi),
mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan
berkarya.
2.3 Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian
bangsa timur dapat
diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan
penyesuaian dirinya terhadap lingkungan.Kepribadian bangsa timur pada
umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang
tinggi.Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk
ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian
baik.Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan
bersahabat.
Bercerita
tentang kepribadian bangsa timur, Indonesia memiliki beragam budaya,
suku dan adat istiadat. Indonesia termasuk dalam bagian negara-negara
yang ada dalam posisi benua asia memiliki adat yang disebut adat
ketimuran. Indonesia yang tergabung dari berbagai suku dan terkenal
dengan keramahtamahan masyarakatnya dan tingginya rasa saling
menghormati antar sesama.Indonesia sangat berbeda dengan
negara-negara barat, karena pandangan hidup dan kebiasaan
masyarakatnya yang berbeda.Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia
yang memiliki adat ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun,
saling menghargai dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup
masyarakat Indonesia.
Bangsa
timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar
berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih,
bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan
dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama
islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman
yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang
barat.Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan
dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur
itu sendiri.
Kita tidak bisa selalu mengatakan budaya timur itu
lebih baik daripada budaya barat.
(
BAGAN PSIKO-SOSIOGRAM MANUSIA )
Pada
hakikatnya manusia dan kebudayaan adalah sesuatu ikatan yang tidak
mungkin bisa dipisahkan dalam kehidupan kita. Manusia diciptakan oleh
Tuhan secara sempurna untuk menjalankan hakekatnya sebagai manusia
bumi. Setiap manusia pasti akan meneruskan budaya yang telah ada dari
jaman nenek moyangnya. Hal itu akan berlanjut terus – menerus
seiring jalannya waktu.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas sub bab ke tiga yaitu tentang Bagan Psiko-Sosiogram Manusia.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas sub bab ke tiga yaitu tentang Bagan Psiko-Sosiogram Manusia.
Berikut
ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Dari
gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Disebut sebagai daerah tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Disebut daerah Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
- Nomor 5 disebut daerah kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
- Nomor 4 disebut daerah kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
- Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini.
- Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah sering kita lihat berbagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
- Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa saja yang akan dihadapi kedepannya.
- Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
2.4 Pengertian Kebudayaan
Definisi
Kebudayaan :
Kebudayaan
jika dikaji dari asal kata bahasa sanskerta berasal dari kata budhayah
yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa lain, kebudayaan berasal
dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara
umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh
akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau
tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia
untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam
lingkungannya”.
Tokoh-tokoh
Kebudayaan :
1.
Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski
2.
E.B.Tylor
3.
Selo Sumarjan & Soelaeman Soemardi
4.
Sutan Takdir Alisyahbana
5.
Koentjaraningrat
6.
A.L Krober & C.Kluckhon
7.
C.A.Van Peurse
2.5 Unsur-unsur Kebudayaan
Tujuh
unsur kebudayaan universal :
1.
Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
2.
Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3.
Sistem Pengetahuan
4.
Sistem mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem ekonomi
5.
Sistem Teknologi dan Peralatan
6.
Bahasa
7.
Kesenian
Membedakan
kebudayaan dalam bentuk dua bentuk wujud :
Menurut
J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga
‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3)
artifact,
dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang
mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :
1.
Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide,
gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
2.
Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat
3.
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
2.6 Wujud Kebudayaan
Tiga
wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya :
1.
Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud
ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan
berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan
perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan
bersangkutan hidup.
2.
Kompleks aktivitas
Berupa
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat
diamati atau diobservasi, dan sering disebut sistem sosial.
3.
Wujud sebagai benda
Aktivitas
manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan
peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai
tujuannya.Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk
berbagai keperluan hidupnya.kebudayaan dalam bentuk fisik yang
kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang
diam sampai pada benda yang bergerak.
2.7 Orientasi Nilai Budaya
Menggunakan 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sisitem nilai budaya :
Kebudayaan
sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn
dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai
budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut
lima masalah pokok kehidupan manusia yaitu :
1.
Hakekat Hidup Manusia (MH)
2.
Hakekat Karya Manusia (MK)
3.
Hakekat Waktu Manusia (WM)
4.
Hakekat Alam manusia (MA)
5.
Hakekat Hubungan Manusia (MN)
2.8 Perubahan Kebudayaan
Faktor
– faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur
kebudayaan baru :
1.
Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan
kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat
tersebut.
2.
Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu
kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin
erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru
itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran
yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3.
Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses
penerimaan kebudayaan baru, misal sistem otoriter akan sukar menerima
unsur kebudayaan baru.
4.
Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur
kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan
yang baru.
5.
Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas dan
dapat dengan mudah dibuktikkan kegunaanya oleh warga masyarakat yang
bersangkutan
Penyebab
terjadinya gerak/ perubahan kebudayaan, yaitu :
•
Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya
perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
•
Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat
yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan
masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan
ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena
adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi
dan inovasi. Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi
dalam masa-masa silam.
Biasanya
suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat
lainnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan, mungkin dalam
lapangan perdagangan, pemerintahan dan sebagainya.Pada saat itulah
unsure-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi
besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi
tersebut.
2.9 Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Hubungan
antara manusia dan kebudayaan :
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri.Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi
ciri khas suatu masyarakat.
Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang
didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni,
dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan
- · Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa di pisahkan
dalam kehidupan ini.Manusia adalah makhluk tuhan yang paling sempurna
menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara
turun temurun.Budaya tercipta dari kegiatan sehari – hari.
- Contoh tentang hubungan antara manusia dengan kebudayaan :
Hubungan
antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.Pada saat
awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi
maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang
dibuatnya sendiri.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia
tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu
merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
Pengertian
dialektis yaitu :
Hubungan
antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antara manusia dengan masyarakat yang saling terkait satu
sama lain.
- Tiga tahap dalam proses dialektis yaitu :
1. Eksternalisasi :
Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
dunianya.
2. Obyektivasi :
Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu
kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi :
Proses dimana manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar
dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang
dibentuk oleh masyarakat.
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/14/manusia-dan-kebudayaan/
http://ikaput.blogspot.com/2012/06/makalah-pengantar-ilmu-pendidikan_06.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar